Digagas Maskot : “ Motto Pemangkat Kota Berkat “
Muspika Pemangkat melalui musyawarah Kesenian Gelar Budaya Sambas “ Tarrang Bulan “ Semalam di Kota Sambas, menggagas Maskot Motto Pemangkat Kota Berkat. Direncanakan Motto ini akan dilaunching atau diluncurkan ketika Pelaksanaan Pembukaan Festival Zikir Maulid (FZM) Tingkat Kabupaten Sambas di Kota Kecamatan Pemangkat --selaku tuan rumah penyelenggara -- pada tanggal 26 sd. 30 Agustus 2008. Kegiatan ini disinergiskan dengan Perayaan HUT RI ke 63, Tabligh Akbar Peringatan Isro Mikraj Nabi Muhammad SAW dan Meyambut Bulan Suci Ramadhan 1429 H / 2008.
Kegiatan ini pula direncanakan sangat spektakuler dengan mendatangkan Budayawan Nasional Emha Ainun Nadjib ( Caknun) dalam gelar budaya dan Tabligh Akbar. Disela acara pokok, kegiatan ini pula menampilkan seni budaya seperti Tari Raddat, Jappin, Qasidah, Kreasi seni budaya serta Syair dan Pantun Islami. Festival atau Lomba Zikir Nazam tersebut diikuti oleh kontingen / Kafilah dari 19 kecamatan se- Kab.Sambas dengan masing-masing 2 (dua) regu putra/putri total peserta 600 orang plus official dan undangan lainnya.
Gagasan Motto Pemangkat Kota Berkat bermakna yaitu B = Bersih, E = Elok, R = Ramah, K = Kompak, A = Aman dan T = Tertib. Kita sering mendengar dan melihat kondisi riil Kota Pemangkat yang kotor dengan sampah dan berbau. Oleh karena itu dipandang perlu penataan kota dengan motto tersebut. Pemerintah Kabupaten Sambas berserta Muspika melalui Dinas Kimpraswil atau PU dan Dinas Kebersihan dan Lingkungan Hidup bahkan lintas dinas seperti pariwisata hendaknya menata kota ini. Mengingat Kota Pemangkat sangat potensial dengan wisata bahari, sangat apik dengan wisata alam panorama gunung dan lautnya.
Pertimbangan lain, jika “Sambas Kota Berias” dan “Sekura Kota Keramat”, maka Pemangkat sangat tepat bermottokan “Pemangkat Kota Berkat”. Penataan kota ini diharapkan mulai dari masterplan tatakota, tenaga kebersihan dan lingkungan hidup, drainase, pelebaran jalan dua arah, taman kota sampai pada problema kota termasuk penyakit masyarakat kota (pekat kota) ini patut diperhatikan. Oleh karena itu kita usul perlu adanya UPT yang senerji masalah kota seperti PU, Kebersihan & LH, Parawisata bahkan desa yang berada dalam kota ditingkatkan statusnya menjadi kelurahan.
Ini semua perlu perhatian dari DPRD, Pemkab dan partisipasi masyarakat. Pemkab melalui Bappeda mestinya merencanakan dan menganggarkan penataan kota melalui APBD tahun depan. Motto Pemangkat Kota Berkat sesuai dengan janji Allah SWT : “Jika suatu negeri penduduknya beriman dan bertaqwa, maka Allah akan datangkan keberkahan dari langit dan bumi “. Janji ini mengisyaratkan, jika penduduknya dapat mewujudkan “BERKAT” Insya Allah Pemangkat akan makmur dan sejahtera. Semoga***
Kegiatan ini pula direncanakan sangat spektakuler dengan mendatangkan Budayawan Nasional Emha Ainun Nadjib ( Caknun) dalam gelar budaya dan Tabligh Akbar. Disela acara pokok, kegiatan ini pula menampilkan seni budaya seperti Tari Raddat, Jappin, Qasidah, Kreasi seni budaya serta Syair dan Pantun Islami. Festival atau Lomba Zikir Nazam tersebut diikuti oleh kontingen / Kafilah dari 19 kecamatan se- Kab.Sambas dengan masing-masing 2 (dua) regu putra/putri total peserta 600 orang plus official dan undangan lainnya.
Gagasan Motto Pemangkat Kota Berkat bermakna yaitu B = Bersih, E = Elok, R = Ramah, K = Kompak, A = Aman dan T = Tertib. Kita sering mendengar dan melihat kondisi riil Kota Pemangkat yang kotor dengan sampah dan berbau. Oleh karena itu dipandang perlu penataan kota dengan motto tersebut. Pemerintah Kabupaten Sambas berserta Muspika melalui Dinas Kimpraswil atau PU dan Dinas Kebersihan dan Lingkungan Hidup bahkan lintas dinas seperti pariwisata hendaknya menata kota ini. Mengingat Kota Pemangkat sangat potensial dengan wisata bahari, sangat apik dengan wisata alam panorama gunung dan lautnya.
Pertimbangan lain, jika “Sambas Kota Berias” dan “Sekura Kota Keramat”, maka Pemangkat sangat tepat bermottokan “Pemangkat Kota Berkat”. Penataan kota ini diharapkan mulai dari masterplan tatakota, tenaga kebersihan dan lingkungan hidup, drainase, pelebaran jalan dua arah, taman kota sampai pada problema kota termasuk penyakit masyarakat kota (pekat kota) ini patut diperhatikan. Oleh karena itu kita usul perlu adanya UPT yang senerji masalah kota seperti PU, Kebersihan & LH, Parawisata bahkan desa yang berada dalam kota ditingkatkan statusnya menjadi kelurahan.
Ini semua perlu perhatian dari DPRD, Pemkab dan partisipasi masyarakat. Pemkab melalui Bappeda mestinya merencanakan dan menganggarkan penataan kota melalui APBD tahun depan. Motto Pemangkat Kota Berkat sesuai dengan janji Allah SWT : “Jika suatu negeri penduduknya beriman dan bertaqwa, maka Allah akan datangkan keberkahan dari langit dan bumi “. Janji ini mengisyaratkan, jika penduduknya dapat mewujudkan “BERKAT” Insya Allah Pemangkat akan makmur dan sejahtera. Semoga***
Tidak ada komentar:
Posting Komentar