11 Maret, 2009

Maulidurrosul 1430 Hijriyyah

Maulid Nabi kita rayakan tiap tahun. Kita secara rutin melaksanakannya, baik di masjid, sekolah, maupun perkantoran. Perayaan semacam ini menjadi tidak akan bermakna jika kita menganggap Maulid Nabi sebatas acara seremonial atau rutinitas belaka.

Inti dari perayaan Maulid Nabi bukan hanya kegembiraan atas kehadiran beliau dalam sejarah, tapi yang lebih penting dari semua itu adalah meneruskan perjuangan dan cita-cita beliau. Seperti pembelaan atas kaum lemah dan papa, pembebasan kaum tertindas, dan penegakan keadilan.





Maulid kita jadikan ajang introspeksi, bukan ajang menghibur diri. Kita introspeksi apa yang salah dengan sikap dan perilaku kita yang tidak sesuai dengan apa yang telah diajarkan Nabi Muhammad. Inilah makna hakiki dari Maulid Nabi Muhammad.

Dengan Maulid Nabi Muhammad kita telaah kembali cerita sukses dakwah beliau di di tengah masyarakat gurun pasir, kita cari faktor-faktor pendukungnya untuk kita ejawantahkan di era modern ini. Nabi Muhammad berhasil merubah budaya masyarakat Arab dari persaudaraan yang dibangun di atas prinsip kesukuan menjadi persaudaraan yang dibangun atas keimanan.

Sejak saat itulah, jazirah Arabia dilirik oleh kekuatan besar (Romawi dan Persia), bahkan setelah wafatnya Nabi, umat Islam berhasil mengalahkan dua emperium adidaya ini dan menjadi penguasa dunia serta menjadi pelopor kemajuan ilmu pengetahuan.

Mari kita jadikan Rabiul Awal dan Maulid Nabi Muhammad sebagai sarana untuk menanamkan pribadi Nabi Muhammad dalam diri kita. Kita contoh metode dakwah beliau agar mencapai kesusksesan yang gemilang.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar