Lebih lanjut menag mengungkapkan, setelah wukuf selesai dan kemudian dalam perjalanan ke Muzdalifah juga tidak ada masalah apa-apa. ``Kami kemarin bersama Kyai Ma`ruf Amin dan beberapa anggota Amirul Hajj, bergerak ke Muzdalifah melalui jalur Taraduddi. Ternyata dengan taraduddi ini sistem yang sangat baik da perlu dipertahankan. Saya dengar tahun depan akan diikuti juga oleh Iran. tarsaddudi ini baru diberlakukan bagi jamaah Turki dan jamaah Asia Tenggara,`` paparnya.
Dikatakan Menag, pihaknya juga bersyukur karena jamaah juga patuh dengan petunjuk dan arahan yang diberikan petugas di lapangan. ``Usai mabit di Muzdalifah khan ada jamaah yang menuju ke Mina, dan ada yang ke Masjidil Haram. Kami bersyukur juga bahwa ternyata bisa mengikuti apa yang kita arahan, yaitu begitu selesai melakukan Thawaf Ifadah, bukan kembali ke pondokannya, tetapi kembali ke Mina. Dengan kepatuhan mereka apa yang kita sampaikan, ini sangat menggembirakan,`` tutur Menag.
Hasil evaluasi sementara, menurut Menag, mulai tahun depan khusus untuk Kepala-kepala sektor akan diambil dari unsur aparat TNI/Polri. Menurut Menag, kondisi medan dan tugas membutuhkan pengalaman khusus. Sehingga akan lebih pas jika kepala-kepala sektor diambil dari unsur TNI/Polri.
Persyaratan Haji Dievaluasi
Pada kesempatan itu Menag menegaskan akan mengkaji persyaratan haji, termasuk usia calon jamaah haji tahun depan bersama dengan Departemen terkait. Hal ini dilakukan terkait dengan banyaknya jemaah haji Indonesia yang meninggal dunia saat menjalankan ibadah haji. Berdasarkan pemantauan Departemen Agama, selama beberapa tahun terakhir masih ditemukan jemaah haji berangkat dalam kondisi kesehatan yang kurang memungkinkan seperti menggunakan kursi roda, dan memiliki resiko tinggi.
Dicontohkan Menag, di Qatar dan beberapa negara lain, usia jemaah haji dibatasi maksimal 60 tahun. Ibadah haji menurut menteri bukan saja ibadah agama, namun juga merupakan ibadah fisik. Sehingga diperlukan fisik yang prima.
Sejak prosesi Wukuf Sabtu malam hingga prosesi Mabit, lempar Jumroh dan Thawaf serta Sai, cukup banyak jamaah yang meningal dunia. Berdasarkan laporan wakil kadaker Madinah yang bertanggung atas klinik kesehatan di Mina, dokter Barnawi spesialis paru jumlah jemaah yang dirawat pada Senin malam meningkat drastis.
Hampir 5 menit sekali terdapat jemaah haji yang dibawa ke rumah sakit darurat karena sakit. Tercatat sudah 70 orang lebih jemaah haji Indonesia dirawat di Rumah sakit ini. Sementara jumlah korban meninggal dunia pada prosesi Armina sampai Senin (8/12) pukul 21.00 waktu Arab Saudi sudah mencapai 34 orang. Secara keseluruhan jumlah korban meninggal dunia sudah mencapai 142 orang. (osa)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar